Hikayat
Sang Kancil menipu Buaya.
Pada
suatu hari yang tenang, terlihat Sang Buaya sedang bergembira melompat-lompat
dan bermandi manda sementara rekan-rekannya sedang tidur.Sungguh seronok Sang
Buaya.
Setelah selesai bermain dan mandi, Sang Buaya pun pergi ke pohon untuk beristirahat seketika.Ketika ia ingin duduk, ia telah terduduk di atas kulit durian.
"Adoi!! Penyandang asam.Siapa yang membuang kulit durian di sana sini.Pakailah tong sampah!," Kata Sang Buaya menahan sakit.
Lalu di baling nya kulit durian itu lalu termasuk ke dalam mulut temannya.
Sementara itu, terlihat Sang Kancil yang sedang berjalan-jalan mencari makanan.Setelah mencari ke sana-sini, ia pon terlihat Sang Buaya sedang enak tidur di tepi sungai.Ia jugak telah terlihat pohon jambu di seberang sungai itu.
"Emm, nyenyaknya Buaya-buaya itu tidur," kata Sang Kancil melihat Buaya.
"Alangkah sedapnya buah itu, aku sedang kelaparan.Baik aku pergi ke sana untuk makan," kata Sang Kancil.
Ketika Sang Kancil ingin berkira-kira untuk melintas, Sang Ikan telah menegurnya.
"Jaga-jaga Kancil, jangan disangka air yang tenang tidak buaya," kata Sang Ikan.
"Saya tak takut, Buaya semua sedang nyenyak," kata Sang Kancil.
"Iya Kancil, tapi air sungai ini dalam Kancil, tentu engkau akan hanyut.Saya ingatkan saja.Jumpa lagi," kata Sang Ikan lagi lalu Sang Ikan berenang kembali ke dalam sungai.
"Terima kasih Ikan, baik benar Ikan, kalau tidak tentu aku susah," kata Sang Kancil. "Bagaimana menyeberang sungai? Hah, aku ada satu akal," kata Sang Kancil.
Lalu Sang Kancil pun pergi menegur Sang Buaya.
"Sang Buaya, Sang Buaya," panggil Sang Kancil.Namun Sang Buaya tidak menyahut.Lalu Sang Kancil berteriak lagi, "Sang Buaya!!," Jerit Sang Kancil.
Sang Buaya yang sedang enak tidur pun terkejut lalu melompat.
"Engkau Kancil, nasib baik aku tak meninggal.Hilang semangat aku.Berani kau Kancil, tak tahu ke buaya suka makan daging kancil," kata Sang Buaya.
"Iya Sang Buaya, tapi aku ada pesanan penting dari orang kaya," kata Sang Kancil. "Pesan penting??," Kata Sang Buaya.
"Ya Sang Buaya.Orang kaya menyuruh aku mengira binatang-binatang di dalam hutan ini supaya diadakan MAKAN," kata Sang Kancil.
"MAKAN?," Kata Sang Buaya.
"MAKAN? MAKAN?," Kata buaya yang lain terhubung-sambungan sambil bergegas ke arah Sang Buaya dan Sang Kancil terkocoh-kocoh.
"Ayo Kancil, kita mulai menghitung sekarang juga," sahut Sang Buaya.Namun begitu Sang Buaya telah dilanggar buaya-buaya lain yang gelojoh.
"Adoiii, sakitnya, takde disiplin punya buaya," adu Sang Buaya setelah dilanggar buaya yang lain.
"Buaya-buaya sekalian, berkumpul," arah Sang Buaya kepada kawan-kawannya. Maka berbarislah buaya-buaya sekalian dengan tertib.
Setelah selesai bermain dan mandi, Sang Buaya pun pergi ke pohon untuk beristirahat seketika.Ketika ia ingin duduk, ia telah terduduk di atas kulit durian.
"Adoi!! Penyandang asam.Siapa yang membuang kulit durian di sana sini.Pakailah tong sampah!," Kata Sang Buaya menahan sakit.
Lalu di baling nya kulit durian itu lalu termasuk ke dalam mulut temannya.
Sementara itu, terlihat Sang Kancil yang sedang berjalan-jalan mencari makanan.Setelah mencari ke sana-sini, ia pon terlihat Sang Buaya sedang enak tidur di tepi sungai.Ia jugak telah terlihat pohon jambu di seberang sungai itu.
"Emm, nyenyaknya Buaya-buaya itu tidur," kata Sang Kancil melihat Buaya.
"Alangkah sedapnya buah itu, aku sedang kelaparan.Baik aku pergi ke sana untuk makan," kata Sang Kancil.
Ketika Sang Kancil ingin berkira-kira untuk melintas, Sang Ikan telah menegurnya.
"Jaga-jaga Kancil, jangan disangka air yang tenang tidak buaya," kata Sang Ikan.
"Saya tak takut, Buaya semua sedang nyenyak," kata Sang Kancil.
"Iya Kancil, tapi air sungai ini dalam Kancil, tentu engkau akan hanyut.Saya ingatkan saja.Jumpa lagi," kata Sang Ikan lagi lalu Sang Ikan berenang kembali ke dalam sungai.
"Terima kasih Ikan, baik benar Ikan, kalau tidak tentu aku susah," kata Sang Kancil. "Bagaimana menyeberang sungai? Hah, aku ada satu akal," kata Sang Kancil.
Lalu Sang Kancil pun pergi menegur Sang Buaya.
"Sang Buaya, Sang Buaya," panggil Sang Kancil.Namun Sang Buaya tidak menyahut.Lalu Sang Kancil berteriak lagi, "Sang Buaya!!," Jerit Sang Kancil.
Sang Buaya yang sedang enak tidur pun terkejut lalu melompat.
"Engkau Kancil, nasib baik aku tak meninggal.Hilang semangat aku.Berani kau Kancil, tak tahu ke buaya suka makan daging kancil," kata Sang Buaya.
"Iya Sang Buaya, tapi aku ada pesanan penting dari orang kaya," kata Sang Kancil. "Pesan penting??," Kata Sang Buaya.
"Ya Sang Buaya.Orang kaya menyuruh aku mengira binatang-binatang di dalam hutan ini supaya diadakan MAKAN," kata Sang Kancil.
"MAKAN?," Kata Sang Buaya.
"MAKAN? MAKAN?," Kata buaya yang lain terhubung-sambungan sambil bergegas ke arah Sang Buaya dan Sang Kancil terkocoh-kocoh.
"Ayo Kancil, kita mulai menghitung sekarang juga," sahut Sang Buaya.Namun begitu Sang Buaya telah dilanggar buaya-buaya lain yang gelojoh.
"Adoiii, sakitnya, takde disiplin punya buaya," adu Sang Buaya setelah dilanggar buaya yang lain.
"Buaya-buaya sekalian, berkumpul," arah Sang Buaya kepada kawan-kawannya. Maka berbarislah buaya-buaya sekalian dengan tertib.
"Emm,
Sang Buaya, lebih senang dihitung jika berkumpul di dalam sungai, mungkin ada
yang tertinggal," kata Sang Kancil.
"Ye juge, buaya sekalian, berkumpul di dalam sungai," kata Sang Buaya sambil mengarah buaya lainnya.
"Kancil akan mulai mengira kamu semua," kata Sang Buaya kepada buaya yang lain.Sang Kancil pun siap untuk menghitung buaya.
"Satu". Lalu buaya yang pertama terasa geli.Lalu Sang Kancil berkata, "geli konon". Lalu Sang Kancil terus melompat untuk menghitung.
"Satu dua tiga lekuk," kira Sang Kancil.
"Jantan betina aku ketuk," sambung Sang Kancil lagi sehingga ia sampai ke seberang sungai.
"Semuanya berapa Kancil?," Tanya Sang Buaya.
"Ada 9 ekor buaya yang bodoh," kata Sang Kancil. Terkejut lah semua buaya.
"Hah!!," Jerit semua buaya.
"Sebenarnya aku hanya ingin menyeberang sungai ini, heheheheh," ketawa Sang Kancil.
"Jadi tidak lah makan, kita kena tipu, ini semua kau punya pasal," kata seekor buaya.
"Benar!," Sahut buaya yang lain. Lalu larilah Sang Buaya dikejar teman-temannya.
"Alamak, nasib baik terlepas.Tunggu kau Kancil," kata Sang Buaya menahan marah.
Namun, Sang Kancil telah terlambat karena monyet telah memakan semua buah jambu itu sampai habis.
Melepaslah Sang Kancil yang malang untuk makan.
Sepandai pandai kancil, melepas juga buah jambu.
Seperti kata pepatah, sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya jatuh ke tanah juga.
"Ye juge, buaya sekalian, berkumpul di dalam sungai," kata Sang Buaya sambil mengarah buaya lainnya.
"Kancil akan mulai mengira kamu semua," kata Sang Buaya kepada buaya yang lain.Sang Kancil pun siap untuk menghitung buaya.
"Satu". Lalu buaya yang pertama terasa geli.Lalu Sang Kancil berkata, "geli konon". Lalu Sang Kancil terus melompat untuk menghitung.
"Satu dua tiga lekuk," kira Sang Kancil.
"Jantan betina aku ketuk," sambung Sang Kancil lagi sehingga ia sampai ke seberang sungai.
"Semuanya berapa Kancil?," Tanya Sang Buaya.
"Ada 9 ekor buaya yang bodoh," kata Sang Kancil. Terkejut lah semua buaya.
"Hah!!," Jerit semua buaya.
"Sebenarnya aku hanya ingin menyeberang sungai ini, heheheheh," ketawa Sang Kancil.
"Jadi tidak lah makan, kita kena tipu, ini semua kau punya pasal," kata seekor buaya.
"Benar!," Sahut buaya yang lain. Lalu larilah Sang Buaya dikejar teman-temannya.
"Alamak, nasib baik terlepas.Tunggu kau Kancil," kata Sang Buaya menahan marah.
Namun, Sang Kancil telah terlambat karena monyet telah memakan semua buah jambu itu sampai habis.
Melepaslah Sang Kancil yang malang untuk makan.
Sepandai pandai kancil, melepas juga buah jambu.
Seperti kata pepatah, sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya jatuh ke tanah juga.
Sang Kancil Crocodile saga cheat.
On a quiet day, Sang Crocodile seen having fun
jumping up and down and bathe swim while his colleagues enjoyed being
tidur.Sungguh Sang Crocodile.
When finished playing and bathing, Sang Crocodile
went to the tree to rest seketika.Ketika it wants to sit, it has sat on a
leather durian.
"Adoi!! Defending throw asam.Siapa the durian
skin there sini.Pakailah trash!," Said Sang Crocodile endure pain.
Then throw her in the past including durian skin
into his mouth.
Meanwhile, Sang Kancil seen walking up and down
looking makanan.Setelah looking here and there, it looks Sang pound crocodile
is on the edge sungai.Ia Morpheus also my pink tree was visible across the
river.
"Emm, Crocodile, crocodile soundly
asleep," said Sang Kancil see Crocodile.
"What a delicious fruit, I'm kelaparan.Baik I
went there to eat," said Sang Kancil.
When Sang Kancil want resolved about to cross, Sang
Fish were greeted him.
"Be careful Kancil, not unexpectedly calm
waters not crocodiles," said the Fish.
"I'm not afraid, Crocodile are all
soundly," said Sang Kancil.
"Yes Kancil, but this river in Kancil, you
certainly will remind saja.Jumpa hanyut.Saya again," said Sang Sang Fish
Fish more then swim back to the river.
"Thanks Fish, Fish true good, otherwise I would
have been difficult," said Sang Kancil. "How to cross the river? Hah,
I have a mind," said Sang Kancil.
Then Sang Sang Kancil go rebuked Crocodile.
"Crocodile Sang Sang Crocodile," called
Kancil.Namun Sang Sang Sang Kancil Crocodile menyahut.Lalu not yell anymore,
"Sang Crocodile!" Shout Sang Kancil.
The crocodiles are even surprised Morpheus and then
jumped.
"You Kancil, fortunately I do not
meninggal.Hilang spirit Kancil aku.Berani you, do not know the crocodiles like
to eat deer meat," said the Crocodile.
"Yes Sang Crocodile, but I have an important
message from the rich," said Sang Kancil. "Important message??,"
Said Sang Crocodile.
"Yes Sang rich Buaya.Orang send me count the
animals in the forest to be held EAT," said Sang Kancil.
"EAT?," Said Sang Crocodile.
"EAT? EAT?," Said another
crocodile-connection connected while hurrying towards Crocodile and Sang Kancil
Sang terkocoh-haste.
"Come on Kancil, we begin to count now,"
said Sang Sang Buaya.Namun so Crocodiles have violated other crocodiles greedy.
"Adoiii, punishment, discipline JAP have
crocodiles," Crocodile Sang ring after being hit by another alligator.
"Aloe-vera and gentlemen, gather," the
Crocodile Sang to his friends. So berbarislah crocodiles all with order.
"Emm, Sang Crocodile, more easily counted if
gathered in the river, some of which are left out," said Sang Kancil.
"Ye juge, crocodiles and gentlemen, gather at
the river," said the Crocodile while directing other crocodiles.
"Kancil will begin to take you all," said
the crocodile to alligator lain.Sang Kancil ready to count crocodiles.
"A". Then the first alligator feel
geli.Lalu Sang Kancil said, "supposedly funny". Then Sang Kancil to
jump to count.
"One two three dimples," about Sang
Kancil.
"Males Females I tap," continued Sang
Kancil again until it reaches the side of the river.
"It's all how Kancil?," Ask Sang
Crocodile.
"There are nine crocodiles are stupid,"
said Sang Kancil. Shocked is all crocodile.
"Hah!" Shout all crocodiles.
"Actually, I just wanted to cross the river,
heheheheh," laughed Sang Kancil.
"So do not be eating, we cheated, this is all
you have articles," said a crocodile.
"Yes!," Replied the other crocodiles. Then
fled, chased Crocodile Sang friends.
"Oh, good luck terlepas.Tunggu you
Kancil," said the Crocodile resist anger.
However, Sang Kancil was too late because the
monkeys have eaten all of guava came out.
Sang Kancil Melepaslah unfortunate to eat.
Clever clever as smart, well off guavas.
As the saying goes, as smart-clever squirrel jumped,
then fell to the ground as well.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar