ROTASI BUMI
Rotasi adalah perputaran benda
pada suatu sumbu yang tetap, misalnya perputaran gasing dan perputaran bumi
pada poros/sumbunya. Untuk bumi, rotasi ini terjadi pada garis/poros/sumbu
utara-selatan (garis tegak dan sedikit miring ke kanan). Jadi garis
utara-selatan bumi tidak berimpit dengan sumbu rotasi bumi, seperti yang
terlihat pada "globe bola dunia" yang digunakan dalam pelajaran ilmu
bumi/geografi. Kecepatan putaran ini diukur oleh banyaknya putaran per satuan
waktu. Misalnya bumi kita berputar 1 putaran per 24 jam. Untuk rotasi mesin
yang berputar lebih cepat dari rotasi bumi, kita pakai satuan rotasi per menit
(rpm).
Akibat dari gerak rotasi ini,
maka benda tersebut akan mengalami gaya sentrifugal, yaitu jenis gaya dalam
ilmu fisika yang mengakibatkan benda akan terlempar keluar. Hal ini akan nampak
terasa pada saat kita naik mobil yang melewati tikungan melingkar. Pada saat
mobil ini bergerak melingkar dengan kecepatan agak tinggi, maka penumpang dalam
mobil akan merasa terlempar ke samping (ke sisi luar lingkaran itu) sebagai
akibat dari adanya gaya sentrifugal.
Rotasi Bumi merujuk pada gerakan
berputar planet Bumi pada sumbunya dan gerakan di orbitnya mengelilingi
matahari.
Masa rotasi Bumi pada sumbunya
dalam dalam hubungannya dengan bintang ialah 23 jam, 56 menit dan 4.091 detik.
Masa rotasi dalam kaitannya dengan Matahari ialah 24 jam.
Gerakan melingkar mengelilingi
Matahari terjadi selama setahun, yakni 365,2425 hari. Sehingga, revolusi Bumi
mengelilingi Matahari tidak pas dengan gerakan Bumi pada sumbunya. Dari sini
kita memiliki tahun kabisat yang terjadi setiap 4 tahun sekali (kecuali pada
hitungan seratus yang tidak dapat dibagi 400).
Bumi melakukan beberapa gerak
yang alami, yaitu gerak rotasi dan revolusi. Gerak rotasi bumi merupakan gerak
berputarnya bumi pada porosnya (sumbu). Gerakan rotasi ini menyebabkan daerah
sepanjang equator bergerak cepat, sedangkan di daerah kutub hampir-hampir tidak
mengalami pergerakan. Bumi yang berbentuk bulat mengalami perubahan bentuk
akibat gerakan rotasi yang dilakukan. Perubahan tersebut adalah terbentuknya
daerah agak pepat di kedua kutubnya dan seakan-akan sebagian massa bumi
tertumpuk di daerah equator. Bentuk ini disebabkan rotasi bumi yaitu perputaran
bumi pada porosnya. Gerak rotasi bumi terjadi dari arah barat ke timur. Jika
dilihat dari kutub utara, rotasi bumi memiliki arah berlawanan arah jarum jam.
Sedangkan jika dilihat dari arah kutub selatan arah rotasi bumi searah dengan
arah jarum jam.
Poros (sumbu) bumi merupakan garis khayal yang
menandakan sumbu rotasi dari bumi, yang melalui kutub utara dan kutub selatan.
Poros bumi tidaklah tegak lurus, tetapi mengalami kemiringan sebesar 23,5o dari
garis tegaknya.
Waktu rotasi bumi dalam satu putaran adalah 23
jam 56 menit. Akibat dari rotasi bumi, menimbulkan beberapa gejala alam seperti
(a) terjadinya pergantian siang dan malam, (b) perbedaan waktu di berbagai
tempat di muka bumi, (c) gerak semu harian bintang, (d) perbedaan besar gaya
gravitasi di berbagai tempat di bumi, dan (e) terjadinya pembelokan arah angin.
1. Terjadinya Pergantian Siang dan Malam
Daerah bumi yang terkena sinar matahari
dinamakan siang, sedangkan daerah bumi dibelakangnya, yang tidak terkena sinar
matahari dinamakan malam. Akibat adanya rotasi menyebabkan terjadinya
pergiliran daerah siang dan malam secara bergantian. Jika rotasi bumi terjadi
selama 24 jam, maka lama siang dan malam masing-masing terjadi selama 12 jam.
Pengecualian di daerah dekat kutub, lama siang
dan malam dapat lebih atau kurang dari 12 jam, tergantung posisi bumi ketika
berevolusi mengelilingi matahari.
2. Perbedaan waktu di berbagai tempat
Akibat gerakan rotasi bumi dari barat ke timur
menyebabkan daerah sebelah timur akan menjumpai siang terlebih dahulu,
dibanding daerah barat. Perbedaan ini menyebabkan adanya perbedaan waktu di
setiap bagian bumi.
Karena rotasi bumi maka permukaan bumi di
sebelah timur akan melihat matahari terbit dan terbenam lebih cepat daripada
daerah di sebelah barat. Oleh karena itu setiap tempat di berbagai belahan bumi
akan memiliki waktu yang berbeda. Untuk menyamakan waktu secara internasional
digunakan waktu GMT (Greenwich Mean Time). Waktu ini sesuai dengan waktu di
kota Greenwich.
Pengecualian di daerah dekat kutub, lama siang
dan malam dapat lebih atau kurang dari 12 jam, tergantung posisi bumi ketika
berevolusi mengelilingi matahari.
Ditetapkan bahwa kota Greenwich sebagai bujur
0o. Garis bujur di sebelah timur Greenwich dinamakan garis bujur timur (BT),
sedangkan garis bujur disebelah baratnya dinamakan garis bujur barat (BB).
Garis bujur 180o BT berimpit dengan garis 180o BB, yang melewati Negara Hawaii,
Amerika Serikat..
Garis ini digunakan sebagai batas penanggalan,
wilayah di bujur timur lebih terdahulu tanggalnya disbanding wilayah di bujur
barat. Seluruh wilayah di bumi dibagi dalam 24 zona waktu, setiap 15o garis
bujur ditentukan sebagai 1 jam.
Di Indonesia, ada 3 zona waktu yaitu Waktu
Indonesia Barat (WIB), yang meliputi Sumatera, Jawa, Madura, Kalimantan Barat,
dan Kalimantan Tengah; Waktu Indonesia Tengah (WITA), meliputi Kalimantan
Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa
Tenggara Timur; dan Waktu Indonesia Timur (WIT), meliputi Maluku dan Papua.
Perhitungannya adalah WIT = GMT + 7; WITA = GMT + 8; dan WIT = GMT + 9.
3. Pergerakan semu bintang
Akibat rotasi bumi dari arah barat ke timur
maka bintang-bintang (termasuk matahari) tampak seperti bergerak dari timur ke
barat. Namun sebenarnya bintang-bintang tersebut tidak bergerak. Oleh karena
itu maka gerakan bintang ini disebut sebagai gerak semu. Karena gerak semu ini
dapat dilihat setiap hari maka disebut gerak semu harian. Dengan gerak semu
harian ini maka matahari tampak terbit di timur dan terbenam di barat demikian
juga dengan bintang-bintang pada malam hari.
Waktu yang diperlukan bintang untuk menempuh
lintasan peredaran semunya adalah 23 jam 56 menit atau satu hari bintang.
Periode peredaran semu harian matahati dan bulan tidak 23 jam 56 menit. Satu
hari matahari tepat 24 jam sedang satu hari bulan lebih lambat lagi yaitu 24
jam 50 menit, hal ini disebabkan karena kedudukan bintang sejati di langit
selalu tetap.
Matahari memiliki periode semu harian yang
berbeda akibat revolusi, sedangkan bulan sebagai satelit bumi memiliki
peredaran bulanan mengitari bumi.
4. Perbedaan percepatan gravitasi di permukaan bumi
Selama bumi mengalami pembekuan dari gas
menjadi cair kemudian menjadi padat, Bumi berotasi terus pada porosnya. Ini
menyebabkan menggebungan di khatulistiwa dan pemepatan di kedua kutub bumi
sehingga seperti keadaannya sekarang. Karena percepatan gravitasi benbanding
terbalik dengan kuadrat jari-jari, maka percepatan gravitasi tempat-tempat di
kutub lebih besar daripada disekitar khatulistiwa, karena jarak permukaan bumi
di kutub lebih dekat ke pusat bumi. Akibatnya, berat benda yang sama akan
berbeda jika ditimbang di khatulistiwa dan di kutub.
5. Pembelokan arah angin
Menurut Hukum Buys Ballot, udara akan bergerak
dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Di daerah kutub yang bertekanan tinggi,
maka udara cenderung akan bergerak ke daerah khatulistiwa. Namun akibat rotasi
bumi, udara yang bergerak menuju khatulistiwa akan berbelok kearah timur
mengikuti arah rotasi bumi, ini berpotensi membentuk angin siklon.
Perputaran itu disebut rotasi
atau diartikan sebagai perputaran bumi pada poros/sumbunya. Sumbu Bumi itu
terbentang dari utara-selatan (garis tegak dan sedikit miring ke kanan). Garis
utara-selatan Bumi tidak berhimpitan seperti pada sumbu globe (bola dunia) yang
terdapat di ruang kelas kamu. Rotasi Bumi dari arah barat ke timur. Arahnya
persis sama dengan revolusi Bumi mengelilingi Matahari .
Kecepatan putaran Bumi diukur
oleh banyaknya putaran per satuan waktu. Bumi membutuhkan waktu 24 jam untuk
melakukan satu putaran. Tepatnya 23 jam 56 menit 4 detik. Sekali rotasi, Bumi
menempuh 3.600 bujur selama 24 jam. Artinya 15 derajat (bujur) menempuh empat
menit. Dengan demikian, tempat-tempat yang berbeda 15 derajat akan berbeda
waktu empat menit.
Maka itu, selain pergantian siang
dan malam dan perbedaan waktu, rotasi Bumi menimbulkan beberapa fenomena ;
gerak semu harian bintang dan perbedaan percepatan gravitasi di permukaan bumi.
Sebenarnya, akibat rotasi
tersebut, benda-benda di Bumi mengalami gaya sentrifugal (gaya yang
mengakibatkan benda akan terlempar keluar). Namun karena putaran Bumi sangat
cepat, hal itu tidak bisa dirasakan.
Efek gaya sentrifugal itu baru
dapat kamu rasakan ketika menaiki mobil dengan kecepatan tinggi dan melewati
tikungan. Kamu akan merasa terlempar ke samping atau seperti ke sisi luar
lingkaran itu.
Dalam sehari-hari, kamu bisa
mengamati rotasi dalam bentuk lain. yakni pada permainan gasing dan yoyo. Dua
permainan ini ibarat memiliki orbit yakni di bagian tengahnya sebagai pusat
perputarannya. Lama putaran dua permainan itu tergantung pada bobotnya. Semakin
berat, maka putarannya akan sebentar dan sebaliknya. nala dipa
1. Pergantian Siang dan Malam
Rotasi Bumi akan membuat permukaannya
menghadap dan membelakangi Matahari secara bergantian. Bumi akan mengalami
siang bila menghadap Matahari, dan akan malam bila sebaliknya. Masing-masing
panjang siang dan malam rata-rata selama 12 jam.
2. Perbedaan Waktu
Bumi sebenarnya dibagi-bagi berdasarkan
jaring-jaring derajat yang disebut garis lintang dan garis bujur. Garis lintang
adalah garis yang sejajar dengan garis tengah khatulistiwa. Sedang garis bujur
adalah garis yang sejajar dengan garis tengah kutub.
Arah rotasi Bumi (dari barat ke
timur) menyebabkan Matahari terbit di timur dan terbenam di barat. Orang-orang
yang berada di daerah timur akan mengamati Matahari terbit dan terbenam lebih
cepat daripada mereka yang berada di barat. Setiap 15 derajat bujur, suatu
wilayah akan mengalami perbedaan waktu selama empat menit dengan wilayah
lainnya.
Maka itu hadir istilah GMT atau
Greenwich Mean Time yakni pedoman waktu yang berlaku international. GMT ada di
kota London, Inggris yang ditetapkan sebagai wilayah dengan garis bujur nol.
3. Gerak Semu Harian Bintang
Bintang-bintang (termasuk
Matahari) yang tampak bergerak sebenarnya tidak bergerak. Akibat rotasi Bumi
(dari arah timur ke barat) yang membuat seakan bintang-bintang tersebut
bergerak. Pergerakan tersebut dinamakan gerak semu harian bintang. Waktu yang
diperlukan bintang untuk menempuh lintasan peredaran semu itu adalah 23 jam 56
menit atau satu hari.
4. Perbedaan Percepatan Gravitasi
Rotasi juga menyebabkan penggelembungan di
wilayah khatulistiwa dan pemipihan di kedua kutub Bumi. Fenomena itu
menyebabkan perbedaan percepatan gravitasi. Sebab, percepatan gravitasi
berbanding terbalik dengan kuadrat jari-jari, maka percepatan gravitasi
tempat-tempat di kutub lebih besar daripada di khatulistiwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar